Rabu, 14 Januari 2009

ATRIBUT DILECEHKAN, MILITANSI KADER DIPERTANYAKAN

tujuh tahun yang lalu, kakanda instruktur dalam LK I HMI yang saya ikuti, mengajarkan (baca: mendoktrin) bahwa "kalau mau jadi kader HMI, kalian harus mampu manjunjung tinggi simbol sebuah organisasi, karena simbol adalah identitas kita". waktu itu saya berkesimpulan bahwa simbol adalah harga diri organisasi. organisasi tanpa simbol adalah organisasi tanpa identitas. pelecehan terhadap simbol adalah pelecehan identitas. artinya juga sebuah pelecehan terhadap harga diri.

akhir tahun 2008 lalu, saya "mengadu" ke PB HMI dan Cabang HMI se-Indonesia, setelah mendapat berita tentang telah terjadinya kasus pelecehan atribut HMI oleh seorang Ketua Umum HMI Komisariat di Padang. hati nurani saya terpanggil. harga diri HMI telah diinjak-injak yang saya adalah bagian dari itu. saya tak tahu apakah kader-kader lain mempedulikan hal ini dan merasa terpanggil juga atau tidak.

namun, apa yang saya dapatkan? saya dicap sebagai HMI fanatik yang "Buta", mengkultuskan sombol HMI. tak satupun respon positif yang datang dari "para penguasa" HMI. yang ada hanya cemoohan. akhirnya saya tahu, ternyata apa yang dikatakan instruktur LK I dulu hanya "isapan jempol" belaka.

saya ingat dengan ayat al-qur'an, kitab suci yang saya yakini (semoga juga diyakini oleh kader-kader lainnya), yang artinya: "Amat besar murka Allah terhadap orang-orang yang berkata tapi tidak pernah melaksanakan apa yang ia katakan".

ketika itu, mana kader-kader yang selalu berkoar-koar Militansi itu? kemana instruktur-instruktur LK I hari ini yang seperti LK I saya 7 tahun lalu? bahkan saya sendiri merasa menjadi orang "muna" ketika ikut menjadi instruktur kegiatan LK I./

atau, (paling tidak) agar jangan terkena murka Allah seperti yang telah diperingatkannya melalui al-qur'an tsb, ada baiknya Materi Atribut (dan pendoktrinan) dalam LK I HMI dihapuskan.